Saturday, December 15, 2007
at
9:25 PM
|
Bismillahirrahmanirrahim....
Limabelas alasan kenapa aku terlahir di dunia :
- Aku terlahir di dunia untuk mengabdi pada Tuhanku ALLOH setelah itu mengikuti segala petunjuk Rasululloh.
- Aku terlahir di dunia untuk berbakti pada orang tua.
- Aku terlahir di dunia untuk mengasihi dan menyayangi sesama manusia.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi pemenang/winner dalam segala hal.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi seorang pemimpin dunia.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi seorang sukses dan berkekayaan melimpah.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi seorang yang jujur, ikhlas dan selalu dalam jalan yang lurus.
- Aku terlahir di dunia untuk mempunyai istri yang solehah, cantik dan menyejukkan hati.
- Aku terlahir di dunia untuk mempunyai keturunan terbaik di bumi.
- Aku terlahir di dunia untuk membahagiakan sesama manusia.
- Aku terlahir di dunia untuk selalu menebarkan semangat dan keceriaan.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi seorang yang menginspirasi dan memotivasi orang lain.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang yang lain.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi manusia yang selalu memiliki hari yang lebih baik daripada hari sebelumnya.
- Aku terlahir di dunia untuk menjadi manusia yang selamat di akhirat kelak, di dalam surga yang kekal di dalamnya.
Ami...n, semoga ENGKAU mengizinkannya YA ALLOH...kepada-MU lah hamba hanya meminta dan memohon, segalanya...
Posted by
Somet The 武士
Label:
motivation,
Perspektifku
Desember Ini Ceria!!!
Revisi makalah usulan penelitian belum kelar...., tapi akan segera aku selesaikan.... Lalu aku akan menyelesaikan penelitianku yang menyenangkan...., kemudia aku pentas monolog di RRI tanggal 29 Desember 07. Menyenangkan bukan???
[aku adalah tuan dari pikiranku, biarkan aku yang mengendalikan dan mengarahkannya]
Monday, December 10, 2007
at
5:36 PM
|
MONOLOG MBULAT... (Part 2)
Kalian tau, aku paling risih melihat seorang perempuan menagis. Bukannya terus diam, tapi dia tambah menangis mendengar omonganku. Terlebih saat kuajak dia untuk merajut tali kebahagiaan yang baru. Dia mengatakan bahwa dia sadar dan merasa tak pantas menjadi pendamping hidupku. Aku dalam pandangannya adalah seseorang yang terlalu baik, jujur, pengertian, dan berpikir jernih. Dan dengan sangat memohon dia memintaku untuk meninggalkannya. Bahkan dia memaksaku untuk tidak menemuinya lagi. Dia merasa dirinya begitu kotor, hina dan nista, bahkan untuk sekedar bertatap muka denganku. Aku slalu mencoba untuk menemuinya, mencarinya, menghubunginya, namun dia seakan lenyap ditelan bumi. Apa salahku? Ada yang salah dengan diriku? Aku tak habis pikir! Sudahlah, mungkin memang bukan jodohku....”HEY, ada yang datang!!!” (memperhatikan sesosok dari kejauhan hingga seolah mendekat) Bakso mas? Oh tidak, korek? (meraba-raba), “ini” (mengulurkan korek). Dari mana mas? Kelihantanya tergesa-gesa sekali? Emmm...ya sudah, sama-sama. Yah.....kukira pembeli. Tak apalah, kadang memang ada saja orang aneh seperti itu. Tapi, sebentar, sepertinya wajah orang itu tidak begitu asing bagiku. Aku pernah ketemu dimana yha? Ah, sudahlah, nggak penting.
Ting....ting.....ting.................... Kalau sepi begini saya sering membayangkan yang sudah-sudah, apalagi kalau bukan masalah cinta??? Hingga kini belum juga kutemukan pasangan hidup. Seperti sudah kukatakan dari semula, aku bukan orang yang suka pilah-pilih. Kalau memang jodoh, tak akan kemana. Dan cinta memang tak memandang usia, derajat, pangkat, martabak..... eh martabat dan seterusnya. Ya, dapat melanda siapa saja. Tidak peduli miskin, kaya, tua bangka atau muda belia, pria maupun wanita, majikan atau budak belian, emas, permata, liontin, cincin, kalung dan barang berharga lainnya. Hehehe..... salah yha? Bener lhoooo!!! Itu kata orang-orang tua. Tapi tidak dengan orang tua itu, orang tua itu (growl).
Orang tua gadis yang hampir saja menjadi pendamping hidupku, gadis yang kuidamkan selama ini. Dia sempurna, cantik secara fisik, manis secara sikap. Santun secara tingkah laku. Cukup secara harta, bahkan berlebih. Dan baik secara keturunan, dan secara-secara cuapek de...h.. yang lebih membahagiakanku, gadis itu mau menerimaku apa adanya, pada mulanya. Ya, dia mau menerimaku keadaanku. Menyanjung pekertiku. Ah, tak ada yang lebih indah dari pada itu.
Tetapi, ketika sudah bertemu kata tetapi. Ada saja hal-hal yang tidak dapat tercapai. Orang tua itu! (Diam. Menahan geram) Orang tua si gadisku yang tak akan kusebut namanya. Biarlah ia terkubur bersama kenangan yang menyakitkan, pahit! Biarlah namanya terbawa angin. Musnah!
Posted by
Somet The 武士
Label:
Aktivis Mahasiswa,
Pentas
MONOLOG MBULAT.....(Part 1)
Berkali-kali aku gonta-ganti pekerjaan mulai dari tukang batu yang hanya mengandalkan fisik, hingga tukang......”Eeeh, kalian tidak percaya? Coba kalian lihat otot-otot di tubuhku ini!” (bergaya binaraga), “Hah? Kalian masih tidak percaya juga? Coba perhatikan dengan benar kedua belah telapak tanganku ini, sudah?”halus”? bukan! Kalian lihat dengan teliti, ada kapal besar disini. Ya, daging kapal, daging yang mengeras, membatu. Bertebaran, menggunduk, kasar. Tapi aku senang, meski tubuh lelah tapi hasil keringatku sendiri. Tetes-tetes peluh yang penuh berkah.
Aku juga pernah jadi pedagang asongan, jual air mineral, rokok, permen, tapi banyak sesama pedagang mengeluh, katanya aku menguasai semua ruang, apalagi di lorong bis, bukan hanya sesama pedagang, tapi kernet dan kondektur juga komplain. Hanya memenuhi bis saja, terlebih saat bis penuh sesak. Wah, panas kupingku mendengar celotehan mereka, bikin bis olenglah, bikin tambah panaslah, sumpeklah, apalah, inilah, itulah dan yang lain-lainlah, padahal kerjaku saja belum dimulai, belum apa-apa, huh.....kaya’ sajaknya siapa ya? Yang aku ini binatang jalang itu lho...
Kemudian aku ganti haluan, maksudku masih tetap jualan, jualan rokok juga dengan koran, majalah dan teman-temannya itu. Tetapi di warungan, tepatnya di pinggir jalan Jendral Soedirman. Yah, tapi memang tapi, permasalahannya bukan laku atau tidak laku, tapi..... penyakitku itu yang tidak bisa ditawar, hingga kini tak ada obatnya. Penyakitku itu...., kalau sudah duduk, bersandar, tenang. Apa yang terjadi selanjutnya? Penyakitku langsung kambuh. Menyerang dengan ganas, aku pasti tertidur, apalagi kalau sepi, wah mendukung sekali. Hehehe...penyakit ko’ tidur!!!
Makanya, aku sekarang beralih profesi menjadi penjual bakso keliling. Lumayan. Tidak begitu menguras tenaga, tidak diomeli orang lain, dan yang pasti terhindar dari penyakit akutku itu, Tidur! Masalahnya waktu jualanku, mulai dari sore sampai malam, yaa....sehabisnya lah. Dengan keliling aku terhindar dari serangan kantuk, karena kalau sekiranya di satu tempat nggak laku, aku langsung ke tempat lain. Jalan kaki, itung-itung olahraga. Badan jadi sehat, uang jadi kuat. Mencari keramaian, perempatan, pos kamling, atau pusat-pusat keramaian seperti alun-alun, tempat orang punya hajat atau tempat-tempat tontonan. Pasti lakunya.
Ting.....ting........ting.........
Ada yang bilang kalau hujan pasti laris, tapi yha nggak mesti. Rejeki kan datangnya dari yang di atas. Eh, bener lho!aku mempercayainya. Pernah aku berjualan sekuat tenaga, tapi tak ada hasilnya. Nol. (melepas peci dg tangan kanan kemudian memukulkan ke tangan kirinya).
Peci ini, bisa jadi ada pengaruhnya saat jualan.sebelum aku cerita tentang peci ini, aku akan bercerita masalah penampilan. Dulu sewaktu awal berdagang bakso, pakaianku seadanya. Waktu itu kebetulan baju yang aku pakai berwarna hitam. Ternyata pelanggan tidak merespon. Seakan takut memandangku....padahal daganganku bersih....,mengetahui hal itu aku ganti pakai kaos bergaris. Merah putih,merah putih...bukannya pada beli, mereka malah mencibir : “pantasnya sampean jualan sate dengan pakaian kayak gitu”, aku sakit hati. Tapi bagaimanapun itu adalah sebuah masukan. Kritikan kadang memang menyakitkan, tapi kalau kita lihat dari sisi positifnya pasti bermanfaat, seperti obat, kalau dirasa memang pahit, tapi didalam tubuh membuat sehat. Akhirnya aku ganti pakaianku dengan kemeja, rapi, baju kumasukkan celana, rapi. Mungkin memang ada hubungannya antara pakaian dengan konsumen. Hasilnya lumayan.
Sedang senang-senangnya meneguk hasil, isu bakso tikus merebak! Wah!!! Bubar daganganku...pembeli mulai menghindar. Padahal jujur, aku tak pernah berjualan menggunakan daging tikus. Baksoku asli, daging sapi. Tapi orang jujur, jaman sekarang malah jarang dipercaya. Aku hampir putus asa, tiap hari tak ada pemasukan, kosong, rasanya ingin mati...saja. Akhirnya, saat aku bingung, frustasi, entah kenapa, tiba-tiba, saat itu aku sudah dekat dengan masjid. Kuparkir gerobak dagangan, lalu ikut berjamaah shalat Isya. Usai shalat, aku duduk-duduk di serambi, jama’ah telah sepi. Saat sedang merenungi nasib, datanglah imam masjid itu. Setelah ngobrol ngalor-ngidul, dia serta merta memberikan pecinya kepadaku, semula aku menolaknya, namun dia memberikannya dengan tatapan yang sangat ikhlas.Katanya: “begini anak muda, kulihat kau sebenarnya baik, rajin, jujur, mungkin memang nasib belum berpihak padamu, jangan putus asa, tetaplah berusaha Nak! Bapak berempati padamu, bapak hanya bisa mendoakanmu. Dan, kuberikan peci ini padamu, semuga kelak kau berhasil”, kemudian dia menghilang, cling!hehehe....tidak-tidak, memangnya ini sinema horor.
Aku tidak pernah percaya pada hal-hal gaib, mengenai benda-benda bertuah, tapi semenjak aku memakai peci ini, daganganku laris-manis, dari isu bakso tikus, hingga isu formalin kundang, hehehe..... bukan-bukan formalin thok! Daganganku tetap laku, laku keras malah! Setiap hari aku cuma jualan 75 mangkok, tidak lebih, tidak kurang, aku nggak pernah menambah jumlah daganganku walaupun aku sedang laku keras, aku ngga mau serakah, takut kualat. Aku berjualan sampai dagangan habis, meskipun harus berjualan sampai menjelang dini hari. Ah.....meski sekarang agak sepi, tapi kita harus tetap bersyukur..., hari ini laku 67 mangkok.
Ting......ting.......ting...............
Ya.....begitulah hidup, ceritaku ngga menarik ya?? Sebenarnya ada satu permasalahan yang hingga kini belum aku temukan jawabannya. Sejujurnya aku malu mengatakannya. Tapi akan kuceritakan padamu. Asal kamu jangan menceritakan hal ini pada siapapun, janji?.............ya sudah kalau ngga mau...... Janji ya!!??? Baiklah....
Begini ceritanya, sebenarnya hingga kini aku masih jalang...., jalang? Oh, maksudku lajang, telajang......kalau mandi.....hihihi....bukannya aku tidak laku, sudah beberapa kali aku mendekati perempuan. Tapi mereka menyingkir, apa salahku? Apa kekuranganku? Apa karena kelebihanku adalah kekuranganku? Aku pernah punya pacar, dari penampilannya bisa kugambarkan: tubuhnya tinggi, kulitnya putih, rambutnya putih, ehh....sebentar maksudku rambutnya panjang, dia baik, ramah, sopan, meski agak manja, dia memahami aku, mau mengerti keadaanku. Ah....hari-hariku menjadi sangat indah dan berwarna, aku semakin giat bekerja, tapi saat kuajak untuk serius, dia selalu menghindar. Hingga akhirnya suatu saat kami berbicara 4 mata:
Dek, sekian lama kita pacaran, apa tidak ada pikiran untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan? Bukannya aku menolak keinginanmu mas, tapi ada satu hal yang menganjal hatiku mas.... Bicaralah, bukankah sudah sejak semula mas selalu mengatakan kejujuran adalah yang paling utama dalam hubungan kita? Memang benar mas, selama ini mas Faiz selalu bicara jujur, apa adanya dan tak ada yang ditutupi sama sekali. Ya..., kurasakan selama ini adek mau menerima keadaanku yang sebenarnya, lalu? Ini masalah Fitri sendiri mas...., fitri.....mas... Kenapa diam? Ayo lanjutkan, adakah yang kau sembunyikan dariku...? Maafkan Fitri mas..., sebenarnya Fitri sudah bukan gadis lagi, Fitri sudah punya anak, mas? Kenapa gantian mas yang terdiam? Mas, kenapa? Mas marah? Aku tidak marah, dan bisa menerimamu dek, lalu dimana anak itu sekarang? Dan suamimu? Anakku meninggal saat aku melahirkannya. Dan pacarku kabur, tak mau bertanggung jawab. Dia pergi, dasar b*****an!!! Sudahlah, tinggalkan kubangan hitam masa lalumu dek, kita songsong hari depan yang cerah. Tapi statusku bukan gadis lagi mas, gadis bukan, janda pun bukan mas.....(crying)
Posted by
Somet The 武士
Label:
Aktivis Mahasiswa,
Pentas
Sunday, September 30, 2007
at
2:39 AM
|

Menanti Terbit
galau hati ketika ini tapi selalu saja bulan bulat menyinari... aku tak tau harus bagaimanakah aku berterima kasih pada-Mu
resah jiwa ini, aku slalu meminta meminta meminta sampai akhir ini....
ku tak menerima apa-apa yang otakku ini inginkan tapi Kau slalu memberi sgala.... apa-apa untuk hidup di dunia yang katanya....
seorang harus hidup sendiri...
haru biru menjadi jingga... kabut ini slalu tebal adanya gemuruh berangin-angin andai badai slalu sepoi-sepoi
tapi Kau slalu disini... memberiku rasa hangat tentramkan kalbu memberiku nafas.. memberiku kaos kaki yang bagus dan segala yang ada
hangat selalu menggelora menjadi asa intan ini sudah tak kan terpecahkan lagi hangat semilir lembut angin temani ku... aku yang terpilih menanti terbit...
Posted by
Somet The 武士
Label:
motivation,
My Poem
Monday, August 13, 2007
at
5:58 AM
|
Sajak Cinta Nana* I
Beda Antar Suka, Cinta dan Sayang
Dihadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah Dihadapan orang yang kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin hanya suasana lebih indah sedikit Dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba-tiba berdebar lebih cepat Dihadapan orang yang kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca-kaca Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau sukai, engkau hanya tersenyum saja Dihadapan orang yang kau cintai, kata-kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam Dihadapan orang yang kau sukai, kata-kata hanya keluar dari pikiran saja Jika orang yang kau cintai menagis, engkaupun akan ikut menangis disisinya Jika orang yang kau sukai menagis, engkau hanya menghibur saja Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga Tapi jika kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cinta, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam waktu yang cukup lama Tetapi selain rasa suka dan cinta...ada perasaan yang lebih mendalam. Yaitu rasa sayang...rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah. Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi. Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang disayangi bahagia... walaupun harus kehilangan.
*Nana, saya sendiri tak tahu siapa dia sebenarnya, saya mendapatkan sajak-sajaknya dari sahabat saya Andrian Wibisono, karena kebetulan sajak itu bagus dan realis, saya juga ingin berbagi dengan anda.
Posted by
Somet The 武士
Label:
poem
FLOW*
kutiupkan kesegaran hawa aroma kemabukan cinta biar engkau bisa tersenyum bahagia berbagi asa dan mimpi jangan pernah merasa sepi aku akan terus disini menemanimu hingga kan tiba waktuku...
*Dibuat oleh sahabat saya Ima, kita sama-sama Sambel Terasi Fans Club RRI Pwt
Posted by
Somet The 武士
Label:
poem
Sajak Cinta Nana II
Bila Aku Jatuh Cinta
Allahu Rabbi aku minta izin Bila suatu saat aku jatuh cinta Jangan biarkan cinta untukMu berkurang Hingga membuat lalai akan adanya Engkau
Allahu Rabbi aku punya pinta bila suatu saat aku jatuh cinta pilihkan untukku seorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu
Allahu Rabbi Bila suatu saat aku jatuh hati Pertemukanlah kami berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu
Allahu Rabbi Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku Anugrahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu Amin...
Posted by
Somet The 武士
Label:
poem
Hah?!
Gemricik aliranmu diatas prahara prahara apa? Cinta? Dasar monyet! Tapi kita memang kadang monyet adanya lalu apa gerangan denganmu, denganku monyet!!!
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Sajak Cinta Nana III
Doa dikala ragu akan dirinya
Ya Allah... seandainya telah engkau catatkan dia akan menjadi teman menapaki hidup satukanlah hatinya dengan hatiku titipkanlah kebahagiaan diantara kami agar kemesraan itu abadi dan Ya Allah...Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi seiringkanlah kami melayani hidup ini ke tepian yang sejahtera dan abadi
tetapi Ya Allah... seandainya Engkau takdirkan dia bukan milikku bawalah ia jauh dari pandanganku luputkan dia dari ingatanku ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku dan peliharalah aku dari kekecewaan serta Ya Allah, Ya Tuhanku yang Maha Mengerti.. berikanlah aku kekuatan melontar bayangannya jauh ke dada langit hilang bersama senja nan merah agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya dan Ya Allah yang tercinta gantikanlah yang telah hilang tumbuhkanlah kembali yang telah patah walaupun tidak sama dengan dirinya Ya Allah Ya Tuhanku pasrahkanlah aku dengan takdirMu sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan adalah yang terbaik buatku karena Engkau Maha Mengetahui segala yang terbaik untuk hambaMu ini Ya Allah cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku di dunia dan di akhirat dengarlah rintihan dari hambaMu yang dhaif ini jangan Engkau biarkan aku sendirian di dunia ini maupun di akhirat menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran maka karuniakanlah aku seorang pasangan yang beriman supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup ke jalan yang Engkau ridhai dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh Amin...Ya Robbal 'Alamin...
Posted by
Somet The 武士
Label:
poem
Thursday, July 26, 2007
at
3:42 AM
|
Yin Yang
lembut seperti air mengalir bergairah seperti bunga sakura yang mekar teguh bagai baja setia layaknya matahari teduh seperti bulan
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Boker
ahh inilah aroma kenikmatan dimana seorang jujur pada dirinya sendiri
Saat semua menjadi asli tak ada guna kecantikan tak ada arti ketampanan saat kau bayangkan dia lagi boker... sungguh natural
boker...boker... semakin mahal fasilitasmu dulu 500, sekarang 1000 besok sejuta
sampai jumpa esok pagi disebuah kebokeran...
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Friday, July 06, 2007
at
5:35 AM
|
Kau dan kau.... Layaknya... Langit dan bumi.
Gemuruh siang, Dingin salju, bersatulah...
Biarkan lebur, dalam ikatan suci ini.... kau lihat sebuah harmoni...
Kau dan kau, berpeluklah... jangan lepaskan, jadilah raja dan ratu kehidupan, di negri kedamaian, selamanya...
Amin….
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Sunday, June 03, 2007
at
5:33 AM
|
ingin rasanya aku menghilang.... jikalau seorang somet ini tak pernah ada.... tapi, terima kasih ALLAHku... ada disini, melakukan ini, itupun ketetapan darimu..., apapun itu...
Posted by
Somet The 武士
Label:
All about life,
motivation
malam ini udara segar berhembus menyucikan jiwaku yang fana bulan bulat cemerlang di tengah kabut izinkan kuterpa sinarmu bintang-bintang saksikanlah angin semilir, dengarkanlah wahai sekalian mahluk, renungkanlah nyawa-nyawa ini milikMU duhai pemilik cahaya diatas cahaya...
Posted by
Somet The 武士
Label:
motivation,
My Poem
Saturday, March 31, 2007
at
1:46 AM
|

Senandung di Sebuah Desa nikmati, hidup itu tapak, seperti tapak-tapak yang berlalu, nikmati, embun pagi terakhir di desa ini. belaian lembut mentari senja ditepi bendungan. curah-curah hujan siang hari. nikmatilah, ini bukan bait-bait puisi Campoamor, ini hanya tentang suatu yang tak pernah hilang. kenanglah, sunggingan senyum perawan, cengiran para perjaka, tawa riang bocah-bocah tak bersendal. kenanglah, semangat tubuh tua renta, tak pernah habis dimakan usia, dalam sorot mata yang bersahaja.
ingatkah? perih-perih itu kawan? tapi dengan perih, kau, aku ditempa, diukir menjadi patung-patung emas yang punya harga. ingatkah kawan, ketika kalbu menyuarakan pilu? pilu-lah yang membawamu kepada rindu. ingatkah canda-candamu itu? karenanya, namamu terukir dihatiku, sebagai penghangat nurani yang beku. maafkan, tapi tak dapat lupakan, senangi, dan tak dapat kembali
kenapa harus berakhir? karena itulah hidup, kenapa problematika tak kunjung padam, karena itulah hidup. detik demi detik kedepan, tak tahu apa kan terjadi, detik demi detik berlalu, meninggalkan jejak. tanpa tapak dan jejak tak ada hidup. ahaii, ini bukan tentang sevilla atau venesia, ini hanya tentang desa-desa dekat sini saja. kau lihat permadani hijau itu? liuk-liuk sungai, berhulu hilir entah dimana, kemana harus kau pergi? kemana harus ku pergi? ke depan, belakang, atau diam! kembara berenang maju ke depan. dan takkan lupa, melihat ke belakang. jangan diam, pensiunan pahlawan bilang: diam itu mati. sebelum waktu berhenti, dan jantung enggan berdetak, boleh kukatakan sebuah pesan? seperti kau memesan secangkir teh hangat atau kopi. bukan yang terakhir kali, tapi inilah sebuah akhiran, mungkin tanpa batas, kau dan aku tak tahu,
sudikah kau, mengingat namaku sebelum tidurmu?
Posted by
Somet The 武士
Label:
All about life,
My Poem
Senandung Tentang Melati
ada sesuatu dengan diriku. ketika kumulai nafas hari ini. dingin menghujam tulang, panas sengat matahari, entah kenapa semua tak terasa. semua kosong dan hampa. duhai nurani kenapa kah??? ketika kulihat sekuntum melati, wanginya menembus kalbu, dan tak pernah kan layu. ingin rasa mendekap, menjaganya di keheningan malam, meneduhinya di terik matahari. melatiku, jiwamu putih, seputih awan-awan itu, tangkai hijaumu, menyembuhkan lara ini... lara kekosongan jiwa... lara kehampaan yang slalu menyeruakkan kalbu. ketika angin berkata "mengapa"? aku tak tahu, jawabku. nurani memilihnya duhai melatiku. dan nurani ini suci. melatiku, ku kan slalu disini... izinkan aku menemanimu, di keheningan malam-malam, dan kebisingan siang hari. sampai senja memisahkan kita, ketika waktu terhenti, izinkanlah...
Posted by
Somet The 武士
Label:
All about life,
My Poem
Saturday, February 10, 2007
at
3:59 AM
|
Star Light
ingin diriku menghilang, menuju sinarmu wahai bintang, jauh meniggalkan bumi, biarkan kulihat, bahwa bumi sangat kecil kini, kuingin menghilang, menuju sinarmu bintang, tuk melihat, masih ada yang lebih besar dari semuanya, dan kau lihat? manusia seperti bakteri, mengapa harus sakit dan sedih? bukannya kita seperti bakteri, lihatlah, masih ada yang lebih besar dan terbesar diantara semua. sampai jumpa esok malam bintangku sayang.
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Lari, Lari, dan Lari
semua terjadikah?, tetap pada langkah-langkah kakiku, semakin cepat, cepat dan cepat, biarkan berpacu, tak peduli semak belukar setinggi langit acuhkan dalamnya palung samudra dorr, sebuah peluru tertancap tapi ku tetap berlari, minggir kalian, ku harus berlari, entah sampai mana, sampai kapan. dorr dorr dorr.... ahh, ribuan peluru... seperti semut-semut menyetubuhi tebu tertancap di dadaku, kepalaku, pahaku, bokongku, bumm, bumm, bumm.... mortir ledakkan tubuhku aku hanya ingin tetap berlari, bagai seekor kijang emas, lari, lari, lari... sampai tetes darah terakhirku, hidup paling hidup, atau mati semati-matinya, biarkan lariku, lari, lari
(thanks to Steven&Coco, dah ngingetin: MENGAPA HARUS TAKUT PADA MATAHARI )
Posted by
Somet The 武士
Label:
All about life,
motivation,
My Poem
DISINI
disini seseorang memperhatikanmu, meski kau tak kan memperhatikannya. disini seseorang selalu mencemaskanmu, meski kau tak mencemaskannya, disini seseorang sangat peduli kepadamu, meski kau tak peduli lagi kepadanya, disini seseorang ingin memberimu mawar merah, walau dia tau, kau ada di kebun mawar seseorang itu berkata, jika kelak aku mati, tuliskan di nisanku: DISINI TERBARING ORANG YANG TIDAK MATI SEBELUM DIA BENAR-BENAR MATI, SESEORANG YANG HIDUP DARI MAKNA PENGHARAPAN
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Sajak Buang Air Besar
ahh, inilah aroma kenikmatan, saat dimana seorang jujur pada dirinya sendiri, saat seorang menjadi asli, tak ada guna kecantikan, tak ada guna ketampanan, saat kau bayangkan dia, lagi boker, sungguh natural, boker, boker, semakin mahal saja fasilitasmu, dulu 500, sekarang 1000, besok sejuta, sampai jumpa lagi esok pagi, disebuah kebokeran.
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
BOM WAKTU
Awas! Aku menyeramkan, lebih baik kau menyerah... bom atom, bukan tandinganku... C4, hahaha, dia itu anak ingusan! Bom kimia, dia hanya seonggok roti yang busuk Nuklir? Ahh, mereka kuno! serang sasarannya!!, intruksi sang jendral. mereka serang apa-apa... yang opini katakan: mereka jahat! Hai! lihatlah aku kawan, aku si ksatria BOM WAKTU ku serang siapapun! Bayi umur dua hari ikut mati! pekerja-pekerja suci, ikut mati! orang-orang tak berdosa, ikut mati! mereka tak jahat mereka sedang tidak beruntung, sanggahku membeladiri Hahaha..., inilah tawaku, tawa bom waktu ketika semua kebaikan musnah, ketika kenangan manis tak pernah kan berarti lagi, ketika semua yang tak pantas, dipaksa untuk pantas Inilah bom waktu, ketika amarah ditimbun jadi dendam, meledak, melukai suatu yang tak pantas dilukai, inilah bom waktu, ketika aku hanya menjadi aku, inilah bom waktu ketika yang berdosa sebuah, memikul semua dosa.
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Jatuh Cintrong (Falling Gedebuk2 Gubrak)
mau tidur ingat kamu, lagi tidur mimpi kamu, bangun tidur dihantuin kamu, lagi makan ingat kamu, lagi boker ingat kamu, lagi di kelas, gambarin kamu, lagi naik motor, bayangin mboncengin kamu, lagi pipis ingat kamu, minum kopi liat bayang wajahmu, pulang ke rumah, membayangkan kau menyambutku layar desktop komputer berubah menjadi wajahmu, setelah shalat selalu mendoakanmu, semoga kita didizinkan-Nya bersama, di dunia sampai mentari senja, bersama kembali di Firdaus-Nya, yang kekal sesuai janji-Nya.
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Tuesday, February 06, 2007
at
4:56 AM
|
S0ULMATE MOON
kau dianggap murahan, orang memandangnu sebelah mata, ketika kau muncul, semua mengacuhkanmu, semua memejamkan mata.
ketika purnamamu bersinar, semua riang gembira, dan berkata: alangkah indahnya, ketika malam kelam dan mendung, semua berkata:dasar bulan, suruh bersinar, kok pergi!
tapi kau tetap menyinari bumi, walau mendung tak tau diri. sinarmu teduh, walau tersakiti. janjimu seperti matahari, walau kata mereka, matahari lebih hebat darimu, bagiku kau sama hebat dengan matahari, dan saling melengkapi. dia panas dan kau teduh,seperti es dan buahnya
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
AKU LELAKI SETIA
aku, ya diriku, hidup enggan, matipun tak mau, setelah kau meninggalkanku, aku lelaki setia, aku bukan mereka, aku, yaa diriku! yang tak mudah berganti, walau hanya sebuah baju aku lelaki setia, tak iri pada mereka, yang mudah berganti-ganti, walau sebuah baju, tapi aku tetap manusia berhati, kata Emka: aku kapok jatuh cinta aku lelaki setia, aku tahu, menanam jagung, pasti jagung kupanen! biarkan ku sendiri, karena hidup adalah apa yang kau tanam, karena hidup adalah apa yang kau tuai kecoa berpakaian kecoa lebah juga berbaju lebah semua kan menjadi pantas
aku lelaki setia, biarkan ku memantaskan untuk sesuatu yang pantas bagi ruh-ruh langka, seperti Aku, biar ku sendiri dihembus embun dini hari dipanggang siang dihempas badai ditusuk-tusuk opini biarkan aku, menanti sebuah penuaian
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
TENGIK! (didedikasikan tuk siapapun yg masih punya nurani)
seperti amplitudo ke kanan, ke kiri ke atas, ke bawah katamu cintamu hanya untukku, tapi TENGIK! bukankah itu juga kau katakan padanya? waspadalah duhai sekalian makhluk! TENGIK ada dimana-mana, sekarang A, dua bulan lagi B, C, D, Z. Tak sekedar topik idealisme, tapi inilah kehidupan, hidup dengan segala nyatanya. TENGIK! katamu: kita Cuma say hello! katamu: aku hanya memboncengnya, katamu: kita hanya makan bersama, katamu: aku hanya berteman akrab dengannya, katamu: kita hanya curhat! katamu: kita hanya kebetulan bersama, WOW, hebat katamu: sms ini tentang kuliah bulan lalu sayangku, katamu: blablabla, katamu: tenyata aku juga mencintainya, katamu: kau dan aku sudah tidak sinkron, katamu: sepertinya ada jarak memisahkan kau dan aku, walau jarak itu belum 5 milimeter-kah? katamu: blukutuk, blukutuk, blukutuk TENGIK! ku hanya mati kutu, kejatuhan milyaran durian, Ahh,durian-durian TENGIK tak hanya masalah cinta, ini juga nurani yang entah kemana? ini masalah TENGIK, apa perlu membalas dengan TENGIK? sampai kapan berTENGIK-TENGIK? nurani dimanakah? hoi!aku di Kutub Selatan, teriak nurani. "aku membeku, kehabisan makanan, kau sudi membiarkan ku mati?"
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
JAKARTA
kau sudah tau? kau juga mendengar? kau juga baca, kan kau sudah mengerti! tak ada kesuksesan dijaminnya tak ada berhasil karena kau mendatanginya, tak ada sawah, ada sungai, tapi hanya comberan bukan untung, malah buntung! kenapa harus ke Jakarta? ladang kampungmu menunggu keledai saja mengerti kenapa harus ke Jakarta? gengsi? Ke laut aja.
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
KAN KUPANTASKAN DIRIKU
Dialah penguasa langit, bumi dan seisinya, Dialah penggenggam atas ubun-ubun makhluknya, Dia melihat semuanya, mendengar semuanya bahkan daun-daun jatuh-pun diketahui-Nya Dia-lah ALLAH, Tuhanku, Tuhanmu, Penguasa seluruh alam
Dia telah menamparku karena aku mulai melupakan-Nya Dia mengingatkanku karena aku melampaui batas sesungguhnya kita termasuk orang lalai, dan merugi Begitu cemburu Dia ketika aku menduakan-Nya denganmu ternyata Dia, ALLAH Ta’ala masih sayang ternyata Dia, Ar-Rahim itu masih mengasihi Dia menjaga kita dari sengsara
wahai Tuhanku yang Maha membolak-balikkan hati tolong kami, jagalah kami, beri kami petunjuk yang lurus dan terang, ampuni kami, lindungi kami,amin! segala puji milik-Mu yang telah mengobati kebutaanku segala puji bagi-Mu yang mengobati sakit ini.
sahabatku, aku bangga kepadamu bangga dengan apa yang kau putuskan, untuk selalu mengingatkanku kepada-Nya,
kan kupantaskan diriku, tentang janjiku padamu, aku bertanggung jawab atas janjiku, karena janji kan dipertanggung jawabkan kepada-Nya jua, ku kan tetap disini, gerakkan sayap ini, sekuat angin topan, dan terus memohon kepada-Nya, selalu menikmati manisnya doa Dia-lah Maha Mempunyai Kekuatan tak terbatas Dia-lah Yang Maha Menolong Tuhanku, berikanlah yang terbaik bagiku kelak. kan kupantaskan diri ini kan ku reparasi jiwa ini, kan kubenahi noktah ini, detik ini, menjadi pantas mendapatkan terbaik, kan kubuat diri ini pantas,
beri aku kekuatan duhai Tuhanku. tapi terbaik menurut siapa-kah? tentunya terbaik menurut Dia, bukan menurut nafsu kita, Dia-lah yang berkuasa atas nyawa kita. berusaha sekeras baja, berharap, dan memohon kepada-Nya apa yang menurut kita baik, mungkin tidak bagi-Nya. apa yang menurut kita tidak baik, mungkin sebuah kebaikan disisi-Nya. kan ku pantaskan diriku,
sahabatku,sesungguhnya kemungkinan tak terhitung, dalam kemungkinan terdapat sebuah pilihan, antara hitam atau putih, terang atau gelap. dan kita harus memilihnya, pilih mana? kan kubuat diriku ini pantas,
sahabatku, kudoakan kau mendapat yang terbaik bagimu, sahabatku, kudoakan kau juga slalu menjadi yang terbaik, Amin!
sahabatku, jika tiba saatnya, ketika semua menjadi pantas, kau kan kupinang, teriring doa kepada-Nya, semoga Dia meridhoi,Amin!
Posted by
Somet The 武士
Label:
motivation
Thursday, February 01, 2007
at
11:08 PM
|
KKN My University (Kuliah Kerja Ngapain)
Niat ini apa, Maksudku apa, maksudmu apa? Duhai hati, apa yang kau cari?
Namaku KKN, Silahkan artikan Kuliah Kerja Nyante, Silahkan artikan Kuliah Kerja Nyari ( pacar / istri / pelampiasan / selingkuhan ) Silahkan artikan Kuliah Kerja Nyalurin bakat, minat & sambal sejenisnya. Mau artikan Kuliah Kerja dan Numpang tidur, boleh juga. atau Kuliah Kerja Ngirit, good!
Namaku KKN, bukan PPKN Aku dibentuk dari hasrat nan suci Hasrat untuk selalu belajar, Hasrat mencari pengalaman yang benar, Hasrat untuk silaturahim, Hasrat untuk mengabdi,
Namaku KKN, Aku dibiayai oleh keringat, Bahkan oleh kucuran darah, Keringat siapa? Darah siapa? Keringat orang tua mereka itu Darah orang tua mereka, yang kebanyakan mereka tidak pernah mau memahaminya.
Namaku KKN, Aku takkan bertanggung jawab akan apa yang terjadi, Mereka bertanggung jawab pada Tuhan mereka, Mereka bertanggung jawab pada diri mereka sendiri, Mereka bertanggung jawab pada orang tua mereka, Mereka bertanggung jawab pada masyarakat, Atas semua yang mereka lakukan.
Namaku KKN, Aku cuma event biasa, Seperti kau sedang makan, boker, mandi, dll. Santai saja, tak usah berlebihan.
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Friday, January 26, 2007
at
2:18 AM
|
Atas Nama Takdir Demi ALLAH yang menguasai segala takdir. Cukup sekian takdir selalu dikambing hitamkan. Demi ALLAH yang menguasai semua ubun-ubun makhluk-Nya. Dia akan murka... ketika takdir selalu dipersalahkan.
Atas nama takdir. Cukup sekian takdir dikambing hitamkan... atas keengganan kita berusaha... karena kebesaran ego dan gengsi... karena emosi sesaat itu...
Atas nama takdir. yang didalamnya tertulis rizki, amal, ajal, bahagia/sengsara
(H.R Ibnu Mas'ud, Bukhari Muslim),
Bangkitlah.... bukankah ALLAH tak akan merubah mereka... selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka (Ar Ra'd:11).
Berdirilah...dengan tegar... Pertolongan dan kemenangan itu datang dari-Nya, maka pujilah Dia (An Nashr:1).
Bersabarlah... Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Al-Insyirah:5-6).
Atas nama takdir, Bahkan burung yang tertembak tetap terbang tinggi, Karena dia juga berusaha dan berdoa. Demi Allah, yang jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya. Hanya kepada-Mu hamba bergantung. Hanya kepada-Mu hamba berharap. Wahai yang Maha Mebolak-balikan Hati... mantapkanlah hati kami...
Kolong langit-Mu, 220107
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
READ AND MUSE THIS Ayah Juga Lupa
Dengar nak: Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap di bawah pipimu dan rambutmu yang keriting, pirang, lengket pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu. Baru beberapa menit yang lalu, ketika ayah sedang membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk menghampiri pembaringanmu. Ada hal-hal yang ayah pikirkan, Nak: Ayah selama ini bersikap kasar kepadamu. Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu. Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai. Saat makan pagi ayah juga menemukan kesalahan. Kau meludahkan makananmu. Kau meletakkan sikumu di atas meja. Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu. Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, selamat jalan, ayah! dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawabmu, Tegakkan bahumu!
Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari. Begitu Ayah muncul di jalan, Ayah segera mengamatimu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu mengiringmu pulang ke rumah. Kaus kaki mahal, dan kalau kau yang harus membelinya, kau akan lebih berhati-hati! Bayangkan itu, Nak, itu keluar dari pikiran seorang ayah! Apakah kau ingat, nantinya, ketika Ayah sedang membaca di ruang perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut, dengan rasa terluka dalam matamu? Ketika ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu. Kau mau apa? semprot Ayah.
Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas dan melompati Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher dan mencium Ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat. Kehangatan yang Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu yang bahkan pengabaian sekalipun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kau pergi, bergegas menaiki tangga.
Nah, Nak sesaat setelah koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan, dalam mencerca. Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri.
Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu. Hati mungil milikmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur. Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak. Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut disana, dengan rasa malu!! Ini adalah sebuah rasa tobat; Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga. Tapi esok hari Ayah akan menjadi ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita, dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkan kata-kata ini seolah-olah ritual: Dia cuma seorang anak, dia juga manusia!
Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang dewasa. Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak, meringkuk terbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi. Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak.
by: W. Livingstone Larned
Teriring doaku kepada Tuanku, ALLAHku semoga Dia selalu memberi hidayah-Nya Kolong Langit-Mu, 19107
Posted by
Somet The 武士
Label:
motivation
Kata Somet ini....
Kudengar radio ini.... Lalu kuberkata ; inikah hidup Dimanakah cinta itu? Digurun pasirkah....
Kata Agnes: Bagaimana caranya untuk, agar kau mengerti bahwa aku rindu. Bagaimana caranya untuk agar kau mengerti bahwa aku cinta. Masihkah mungkin, hatimu berkenan menerima hatiku untukmu. Cintaku sedalam samudra setinggi langit diangkasa kepadamu. Cintaku sebesar dunia seluas jagad raya ini kepadamu...kepadamu. Bagaimana caranya agar kau mengerti bahwa aku mencintaimu selamanya? Bagaimana caranya agar kau mengerti bahwa aku merindukanmu selamanya?
Lalu aku berkata : Kau sama sepertiku Agnes, tapi bukankah nyanyimu dibayar??? Tahukah?
Karena aku merasakannya dengan hatiku, bukan mulutku..
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Celoteh UHUX si burung hantu jantan yang ditinggal mati istrinya si IHIX burung hantu betina yang ditabrak pesawat ADAM AIR, jatuh ke laut, lalu dilibas kapal SENOPATI NUSANTARA
malam muncul, senja pergi dengan enggannya sepasang elang riuh bercekcak-cekcok kalau kau kejam, aku bisa lebih kejam darimu, kata elang betina aku bisa lebih kejam dari seluruh elang di dunia, timpal elang jantan semua itu memang perlu hiperbola, sebelum mereka kehilangan, kapan aku bertemu ihix lagi, kata siuhux kearah barat daya, hari mulai dengan kelamnya merpati betina mengepakkan sayapnya tinggalkan telur-telur cinta merpati jantan diam saja kita sudah tidak sinkron lagi, biarkan aku pergi, jerit si merpati betina semua itu tak berguna jika dinda disini, tak perlu sinkronisasi, dinda ihix dimana kau..., kata siuhux malam enggan pergi alunan beethoven mengalun lembut, lembut-lembut gemulai menyakitkan langit, menyayat hati... apa kau merasakannya...dindaku? apel tadi malam masih terasa disini.. di tembolokku, dan mungkin ditembolokmu.., namun kau kemana... bangkaimu-pun urung kutemukan cepatlah pulang sayang... setidaknya kau kirim sinyal ELBA ku pasti menjemputmu, bawakan syal sutra favoritmu atau... setidaknya kubagi rasa hangat ini padamu tak peduli lagi personalitymu, personalityku bagiku kau segalanya lupakan hina dina yang sering terlontarkan bukankah sehari lagi engkau kan telurkan buah-buah cinta kita malam semakin kelam..., celoteh-celoteh ini menjadi celoteh malam... bukan hanya celotehku sayang... sering ku bertanya kepada langit, Kenapa malam harus kelam? Kenapa malam ini lama sekali?
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Aku hanya Somet, bukan Chairil Anwar
Apa yang harus ku lakukan lagi Kata orang, tanpa mode manusia tidak bisa hidup Tapi aku masih hidup walau tanpa kata modis
Kata orang aku kuno Karena aku mencoba mempertahankan idealisme ini Tapi karena idealisme inilah aku teguh Walau hanya berdiri satu kaki
Aku tak ingin terkenal sepertimu Bang Chairil Aku hanya menuliskan apa yang kulihat, kudengar, dan kurasakan Sama sepertimu Berjuang menumpaskan egoisme-egoisme dunia yang se-saat dan jadi sesat
Walau pena berubah menjadi komputer Pena tetaplah pena Tetap kutulis walau ter-amputasi tangan ini Tetap menulis Walau ajal sudah didepanku
Kita tak bisa ubah masa lalu Tapi masa lalu itu pelajaran, orang sudah melupakan sejarah Sejarah hanya luka, kata orang Karena orang tak suka sejarah, wagu, ngantuki, katanya Tapi inilah sejarah suka Bukan duka semata
Aku hanya somet, yang ingin menulis Karena rakyat kita hanya bisa menulis sms Menulis tentang Keagungan-Nya Menulis orang-orang tersayang Menulisi alam semesta Menulis jagad raya
Aku ingin menulis Tapi aku bukan Chairil Anwar
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Wednesday, January 10, 2007
at
8:18 PM
|
Kesayang-sayang saat waktu-waktu itu pergi karena ku siakan dia hanya untuk kotak-kotak laknat, berisi ribuan channel-channel pantat saat waktu-waktu itu pergi aku belum berkata aku sangat menyayanginya tapi dia tak kembali
kekasihku...cahaya hatiku ketika kuacuhkan tatap matamu ketika aku meremehkan mawar-mawarmu aku hanya mengisi dompetmu dan tidak dengan hatimu kau menghilang sebelum ku ekspresikan segudang jiwa-jiwa cinta padamu aku sangat menyayangimu kuharap kau kembali....
otakku..!!! kemana kau membawa lari akalku senangkah kau lihat ku merana? ku tau, kau tak suka blue film, balas dendamkah ini? umpama keledai pengangkut pasir di samudra, seperti itulah aku, kamu...dan kamu...kini... akalku..kau minggat, sebelum aku berjanji mematuhi janji-janji yang kubuat dahulu ku sayang kamu dan kaupun tak kembali
sayang sayangku kekasihku kesayanganku waktu-waktu yang kusayangi akalku yang kusayang-sayang hatiku tersayang Yaa Robbi... tempat segala pangkal kesayanganku
jangan pergi...aku mohon..... tinggal kau temanku yang tersisa nuraniku jangan pergi...baiklah, kau sekarang bosnya..kau senang kan? kata nurani : telat! sudah muak aku kau ludahi tiap hari...slamet jalan, smoga slamet sampe tujuan! nuraniku...kemana...kau...akan...thiiii....t...
Allahku...kau pasti sudah melihat semuanya hamba tak pernah tahu tentangMu hamba hanya segumpal daging kusam Engkau pun tau, selama ini hamba hanya ber-absen ria, klise..., bukannya menaatiMu tetapi, cinta-cinta suci itu tetap Kau berikan dan nafas-nafas ini tetap kau alirkan jangan tinggalkan hamba, walau sekedip mata
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
Monday, January 01, 2007
at
5:12 AM
|
HATI CIMOT...
cimot merah... cimot biru.... cimot hitam... cimot emas... belaian lembutmu seperti angin sejuk pagi hari ditengah kemarau sebuah bulan selalu menunggumu dan kaupun selalu menunggu bulan bulan yang sedang berjuang menghidupi malam ditengah pekatnya awan-awan hitam kelam
cimot merah... cimot biru... cimot silver...
cinta tulus tanpa uang cinta bersih tanpa noda kau berikan slalu menunggu tak kenal zaman dari bulan berganti matahari lalu bergati bulan lagi
cimot merah... cimot biru... cimot yang pink... cimot yang tak peduli style-style semu cimot yang tak peduli mode-mode memuakkan cimot yang tak kagum dengan kata modern cimot yang....apa adanya.. kata cimot: biasa aja
ahai....dialah cimot batu karang ditengah samudra Hindia hanya dia batu karangnya diterpa bilyun-bilyun liter air tak ada habisnya cimotku...., kata bulan: aku kan slalu menemanimu dimalam hari... ketika bulan menjadi matahari, dia berkata lagi: aku kan menghangatkanmu disiang hari....
cimot..merah..cimot..biru...cimot..emas...cimot...silver...cimot...pink..cimot...cimot..cimot...
nun jauh disana, seorang pak tani menabuh gendang dan bu tani bernyanyi riang: cimot...cimot..putih..lambang ketulusan...
Posted by
Somet The 武士
Label:
My Poem
|
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates
|