Tebing itu berbahaya, semua mereka pun mengakuinya,
Walaupun memang menyenangkan jalan-jalan di tepiannya;
Namun dari sana pula telah jatuh terhempas
Seorang pangeran dan banyak rakyat jelata.
Semua orang setuju bahwa sesuatu harus dilakukan,
Namun tampaknya belum ada kesepakatan.
Ada yang berkata, ”Dirikan pagar di sepanjang tebing itu.”
Yang lain berkata, ”Siapkan ambulans di lembah di bawahnya.”
Akhirnya ambulans jadi pilihan mereka,
Kabar itu menyebar ke seantero kota di dekatnya;
Memang benar, pagar boleh jadi banyak gunanya,
Namun, hati semua orang penuh dengan rasa kasihan,
Atas nasib mereka yang jatuh terhempas jatuh ke bawah;
Maka semua orang, baik di jalan maupun di gang
Menyumbang sejumah uang, bukan untuk membangun pagar,
Tetapi untuk menempatkan ambulans di lembah dasar tebing.
Kata mereka, ”Tebing itu tidak berbahaya asalkan kalian hati-hati,
Dan, kalaupun ada orang tergelincir dan jatuh nanti,
Mereka cedera bukan karena tergelincir
Namun karena syok ketika terhempas di dasar.”
Hari demi hari, sementara kecelakaan terus terjadi
Regu penolong segera bergegas meluncur
Untuk meenolong korban yang tergelincir dari tebing
Dengan ambulans yang siaga di lembah itu.
Seorang bijak yang telah uzur berkata, ”Aku ini heran
Kenapa orang lebih mencurahkan perhatian
Untuk memperbaiki akibat, bukan menghentikan penyebab
Padahal pencegahanlah yang paling mujarab.
Mari kita tangkal penyebab kecelakaan ini,” serunya.
”Mari saudara sekalian, kita bersatu bersama;
Kalau di tebing ini kita pasang pagar pengaman
Jelas kita tidak perlu lagi menempatkan ambulans di lembah itu”...
Lebih baik menuntun yang lebih muda daripada mengarahkan yang berumur
Karena hikmat yang sejati berkata,
”Menyelamatkan yang sudah jatuh memang baik, namun yang terbaik adalah
Mencegah agar orang lain tidak terperosok.”
Lebih baik menutup sumber pencobaan dan kejahatan
Dari pada menyelamatkan orang dari penjara atau tiang gantungan;
Lebih baik mendirikan pagar yang kokoh di bibir jurang
Daripada menyiapkan sebuah ambulans di lembah.
( Joseph Malins )
*aku mendapatkan cerita ini saat aku menjadi Co-Trainer Soft Skill Unsoed Juli 2008, yeah... lumayan menginspirasiku untuk slalu berpikir jauh kedepan agar semuanya bisa berlangsung dengan harmonis.
2 komentar:
Sip..tapi pagernya harus yang bagus tu mas, trus ada penjaganya (dibayar mahal) biar para pengunjung gak pada ngerusak...tau sendiri kan gimana orang indon klo ada barang baru???
hehehe
Yg jelas2 mah korupsi.
Katanya itu terjadi karena kekurangan uang, so gaji para pejabat musti dinaikin.
Lha perasaan itu terjadi karena mental rakus bin serakah pejabat deh.
Yang namanya kekurangan kan gak habis2.
Btw komen diubah jadi gak bisa name/url yah?
Post a Comment