Monday, December 10, 2007 at 5:36 PM |  
MONOLOG MBULAT... (Part 2)

Kalian tau, aku paling risih melihat seorang perempuan menagis. Bukannya terus diam, tapi dia tambah menangis mendengar omonganku. Terlebih saat kuajak dia untuk merajut tali kebahagiaan yang baru. Dia mengatakan bahwa dia sadar dan merasa tak pantas menjadi pendamping hidupku. Aku dalam pandangannya adalah seseorang yang terlalu baik, jujur, pengertian, dan berpikir jernih. Dan dengan sangat memohon dia memintaku untuk meninggalkannya. Bahkan dia memaksaku untuk tidak menemuinya lagi. Dia merasa dirinya begitu kotor, hina dan nista, bahkan untuk sekedar bertatap muka denganku. Aku slalu mencoba untuk menemuinya, mencarinya, menghubunginya, namun dia seakan lenyap ditelan bumi. Apa salahku? Ada yang salah dengan diriku? Aku tak habis pikir!
Sudahlah, mungkin memang bukan jodohku....”HEY, ada yang datang!!!”
(memperhatikan sesosok dari kejauhan hingga seolah mendekat)
Bakso mas?
Oh tidak, korek? (meraba-raba), “ini” (mengulurkan korek).
Dari mana mas? Kelihantanya tergesa-gesa sekali?
Emmm...ya sudah, sama-sama.
Yah.....kukira pembeli. Tak apalah, kadang memang ada saja orang aneh seperti itu. Tapi, sebentar, sepertinya wajah orang itu tidak begitu asing bagiku. Aku pernah ketemu dimana yha? Ah, sudahlah, nggak penting.

Ting....ting.....ting....................
Kalau sepi begini saya sering membayangkan yang sudah-sudah, apalagi kalau bukan masalah cinta??? Hingga kini belum juga kutemukan pasangan hidup. Seperti sudah kukatakan dari semula, aku bukan orang yang suka pilah-pilih. Kalau memang jodoh, tak akan kemana. Dan cinta memang tak memandang usia, derajat, pangkat, martabak..... eh martabat dan seterusnya.
Ya, dapat melanda siapa saja. Tidak peduli miskin, kaya, tua bangka atau muda belia, pria maupun wanita, majikan atau budak belian, emas, permata, liontin, cincin, kalung dan barang berharga lainnya. Hehehe..... salah yha? Bener lhoooo!!! Itu kata orang-orang tua. Tapi tidak dengan orang tua itu, orang tua itu (growl).

Orang tua gadis yang hampir saja menjadi pendamping hidupku, gadis yang kuidamkan selama ini. Dia sempurna, cantik secara fisik, manis secara sikap. Santun secara tingkah laku. Cukup secara harta, bahkan berlebih. Dan baik secara keturunan, dan secara-secara cuapek de...h.. yang lebih membahagiakanku, gadis itu mau menerimaku apa adanya, pada mulanya. Ya, dia mau menerimaku keadaanku. Menyanjung pekertiku. Ah, tak ada yang lebih indah dari pada itu.

Tetapi, ketika sudah bertemu kata tetapi. Ada saja hal-hal yang tidak dapat tercapai. Orang tua itu! (Diam. Menahan geram)
Orang tua si gadisku yang tak akan kusebut namanya. Biarlah ia terkubur bersama kenangan yang menyakitkan, pahit! Biarlah namanya terbawa angin. Musnah!
Posted by Somet The 武士 Label: ,

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates